Jul 25, 2014

(FF) Sang Koruptor


                   
Koruptor


Bimo mengusap wajah dengan tangannya. Nafasnya terasa berat. Ia mengamati surat penangkapan sang koruptor di tangannya. Memastikan nama tersangka dengan cermat. Nama dan alamatnya sesuai. Namun, Ia tak sanggup memandang laki-laki di hadapannya. 

“Ayah?” Tenggorokan Bimo tercekat. 

Laki-laki itu menunduk pasrah. Di belakangnya berdiri perempuan muda yang turut tertangkap tangan.

No comments:

Post a Comment