peta negara brunei |
Lirikan saya sebagai ibu rumah tangga yang ditantang
ngeblog soal ASEAN, kali ini mengarah pada negara mungil namun kaya raya. Ya,
negara Brunei Darusalam dengan pola pemerintahan Monarchi Absolut dan hanya
memiliki luas 5.765 km2[i],
menarik perhatian saya, karena menjadi tuan rumah untuk KTT-ASEAN pada April
2013 lalu.
Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN diselenggarakan setiap
tahun, oleh seluruh anggotanya. Konferensi ini merupakan pertemuan puncak
antara pemimpin-pemimpin negara anggota, dalam hubungannya terhadap
perkembangan ekonomi dan budaya antar negara-negara anggota. Sejak dibentuknya
ASEAN, hingga hari ini, telah berlangsung 14 kali KTT resmi, 4 KTT tidak resmi
dan 1 KTT luar biasa (membahas masalah gempa dan tsunami).[ii]
KTT ASEAN 2013 |
Kali ini, KTT-ASEAN di Brunei Darusalam, menggusung tema “Menyatukan
Rakyat Menciptakan Masa Depan”. Adapun pokok perundingan pembangunan badan
persatuan ASEAN, adalah melalui tiga pilar, yakni Persatuan Keamanan, Persatuan
Ekonomi dan Persatuan Sosial dan Kebudayaan. Pembangunan Badan Persatuan ASEAN
itu harus rampung sebelum 31 Desember 2015.
Pertanyaannya dalam tantangan ngeblog kali ini, adalah cara
apakah yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan Badan Persatuan
ASEAN melalui tiga pilar tesebut? Lalu, melalui cara itu, mampukah negara-negara ASEAN mewujudkan (tema) Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa
Depan?
tema KTT 2013 |
Meski pertanyaannya, cenderung sangat abstrak dan tak
terlalu menyentuh kondisi negara Brunei sama sekali, tak seperti tantangan
tulisan-tulisan sebelumnya yang menyentuh kondisi negara anggota ASEAN lainnya, namun,
layaknya sebuah tantangan, tetap harus dijawab.
Untuk itu, saya akan coba menyederhanakannya dengan
langsung mencari tahu, makna dari
tiga pilar (Persatuan Keamanan, Persatuan Ekonomi dan Persatuan Sosial dan
Kebudayaan), serta Badan Persatuan ASEAN. Baru kemudian, mencoba menganalisanya terkait tujuan pembentukan ASEAN dalam mewujudkan (tema) Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan.
Secara bahasa, kata Persatuan bermakna gabungan (ikatan,
kumpulan) beberapa bagian yang sudah bersatu, atau berserikat.[iii]
Dalam konteks ASEAN, ini berarti gabungan negara-negara ASEAN. Selanjutnya untuk
tiga bidang yang difokuskan adalah, pertama, keamanan bermakna keadaan aman dan
tentram. Kemudian, ekonomi bermakna tata kehidupan perekonomian negara, dan
Sosial Kebudayaan bermakna berkenaan dengan masyarakat/kepentingan umum serta membicarakan
tentang hasil kegiatan dan penciptaan akal budi manusia seperti kepercayaan,
kesenian dan adat istiadat.
Dengan demikian, berdasarkan pemaknaan tiga pilar tersebut,
cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan Badan Persatuan ASEAN adalah dengan
kembali mewujudkan niat awal kerjasama antar negara ASEAN di tiga bidang
tersebut. Ini berarti :
-
Terkait gabungan negara ASEAN untuk bidang yang
bertujuan menciptaan keadaan aman dan tentram. Maka satu hal yang, harus
diperhatikan oleh seluruh anggota, adalah mempertahankan Asia Tenggara sebagai
Kawasan Bebas Senjata Nuklir dan Senjata Pemusnah Massal lainnya. Rakyat Asia Tenggara
pasti merasa aman, jika tak satupun negara anggota ASEAN memiliki pusat senjata
nuklir atau pemusnah massal. Dengan merasa aman/nyaman, maka perwujudan Badan
Persatuan ASEAN bisa terjadi.
-
Bidang berikutnya adalah ekonomi yang bermakna menata
kehidupan perekonomian negara. Adapun cara yang mungkin mendukung terwujudnya
Badan Persatuan ASEAN di bidang ini adalah melanjutkan kerjasama di segenap
sektor perindustrian, perdagangan termasuk pementukan Kawasan Perdagang Bebas
di ASEAN (AFTA). Mendukung Pasar Bebas ASEAN di tahun 2015 secara maksimal,
dengan mempersiapkan instrumen hukum ekonomi, serta mempersiapkan mental
masyarakat negara masing-masing (termasuk mengadakan lomba blog tentang ASEAN
ini, karena membuat banyak peserta lomba yang makin faham tentang AFTA serta
hal-hal terkait di dalamnya).
-
Sedangkan bidang sosial kebudayaan berkenaan
dengan masyarakat/kepentingan umum, serta membicarakan tentang hasil kegiatan
dan penciptaan akal budi manusia seperti kepercayaan, kesenian dan adat
istiadat, tentu saja berarti menciptakan kerjasama gabungan negara ASEAN di
bidang pengentasan kemiskinan (dengan memberikan solusi atau saran terkait
pembukaan lapangan kerja baru), peningkatan taraf pendidikan satu negara
anggota (dengan melakukan studi banding antar negara, menyelenggarakan beasiswa
dari ASEAN bagi warga yang tak mampu), penanggulangan narkoba (dengan
bekerjasama antar segenap pihak, mulai dari kepolisian, hingga bea cukai di
airport), kerjasama pariwisata dengan membebaskan visa bagi seluruh anggota ASEAN, dan masih banyak lagi, termasuk berusaha mengurangi sengketa terkait
kesenian dan adat istiadat antar negara.
Apabila,
ketiga pilar tersebut diwujudkan secara maksimal, dalam arti, seluruh anggota ASEAN
membuka lebar-lebar tangan persahabatan untuk bekerjasama, maka tak ada kata
tak mungkin, untuk mewujudkan niat Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan.
Contohnya,
jika seluruh negara anggota merasa aman karena wilayah mereka bebas dari senjata
nuklir, sama-sama mendukung pembentukan kawasan pasar bebas tanpa adanya
konflik kepentingan, serta berusaha menekan sengketa terkait kesenian dan adat
istiadat, sekaligus upaya-upaya lain guna meningkatkan taraf pendidikan, maka
gambaran masa depan yang cerah sudah tampak di depan mata.
Jadi,
sebagai ibu rumah tangga, saya tentu akan merasa aman karena kawasan tempat tinggal
saya masuk dalam kawasan ASEAN yang bebas nuklir. Lalu munculnya kawsan pasar
bebas di wilayah tempat saya tinggal kelak tak menimbulkan konflik kepentingan,
karena saya serta seluruh masyarakat telah mendapat edukasi yang baik terkait
masalah ini. Dan pada akhirnya saya dan keluarga, akan turut menikmati setiap
hasil kerjasama di segenap bidang sosial budaya, misalnya bisa saja anak saya
kelak mendapat fasilitas beasiswa dari negara tetangga atau turut serta dalam
mempromosikan negara sendiri.
Ini
berarti, persatuan negara anggota di dalam tiga bidang tersebut, dapat terwujud (tentunya dengan memperhatikan karakter masing-masing negara) sehingga menciptakan masa depan yang gemilang
bagi seluruh anggota ASEAN.
No comments:
Post a Comment